MEMBAHAS MASA DEPAN ANAK:
- Bicarakan masa depan anak Anda sesuai dengan kesiapan mereka. Ketika anak Anda melela atau menyatakan identitasnya kepada Anda, belum tentu ia sudah memutuskan bagaimana masa depan mereka.
- Bayangan Anda dan anak Anda akan masa depan bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu.
- Keluarga memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. Jika anak Anda memiliki makna keluarga yang berbeda dengan Anda, bukan berarti ia tidak bisa menemukan kebahagiaan dari makna keluarga yang ia pahami.
- Tanyakan pada anak Anda apakah mereka pernah mengalami diskriminasi. Percakapan akan pengalaman mereka sehari-hari akan membantu Anda dan anak Anda untuk menghadapi hal-hal yang mungkin terjadi di kemudian hari.
- Pastikan anak Anda mengetahui bahwa kebahagiaan mereka dan menjalani hidup dengan nilai kejujuran adalah prioritas utama, bukan agar anak Anda menjalani masa depan sesuai dengan keinginan Anda.
Anak saya menyatakan dirinya seorang yang berbeda, apakah ini artinya dia tetap akan menikah dan memiliki anak?
Jika Anda tidak sengaja mengetahui identitas anak atau ia menyatakan dirinya sebagai seorang gay, lesbian, atau biseksual, artinya ia lahir sebagai seorang anak yang memiliki ketertarikan berbeda dari manusia pada umumnya. Ketertarikan ini bisa berupa ketertarikan fisik, emosional, atau kombinasi antara keduanya. Jika Anda bertanya apakah ini artinya ia akan menikah dan memiliki anak seperti orang-orang lainnya? Mungkin saja. Namun, menikahi seseorang tidak menjamin akan mengubah identitasnya. Ia akan tetap menjadi seorang gay, lesbian, atau biseksual yang menikah.
Pernikahan artinya memberikan komitmen akan kesetiaan terhadap satu orang saja. Jika Anda pernah memiliki kekasih sebelum menikah, Anda akan memahami bahwa pernikahan bukan berarti Anda tidak pernah memiliki ketertarikan terhadap orang lain sebelum Anda memutuskan menikahi pasangan Anda saat ini. Ini bisa terjadi pada Anda, atau orang lain yang Anda kenal. Inilah analogi sederhana yang menggambarkan situasi anak Anda.
Jika Anda ingin mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai situasi anak Anda, ingatlah bahwa pengalaman seorang anak LGBT bisa sangat berbeda antara satu LGBT dengan yang lainnya. Ketika Anda mengharapkan anak Anda menikah dengan seseorang dari gender yang berlawanan, cobalah menelusur alasan Anda mengharapkan hal tersebut dan tanyakan pada diri Anda seberapa besar harapan Anda akan mempengaruhi kehidupan anak Anda. Beberapa orangtua memiliki alasan yang beragam, harapan anak untuk tetap menikah bisa muncul lantaran (1) kekhawatiran akan keselamatan mereka, (2) ketidakmampuan membayangkan masa depan yang akan mereka jalani, dan (3) alasan keagamaan.
Sama seperti orang lain, anak Anda tidak sepenuhnya memiliki kontrol atas fitrah dan identitas yang telah diberikan kepadanya. Anda tidak dapat meminta anak Anda untuk “memilih” identitas mereka karena akan mengakibatkan perasaan bersalah, kemarahan, dan kecenderungan untuk menarik diri dari Anda. Oleh karena itu, daripada mengarahkan anak kepada sebuah tujuan yang hanya akan menyenangkan sepihak, cobalah membina hubungan dengan selalu membuka ruang diskusi bersama anak. Dengan berdiskusi dan bertanya, Anda dapat lebih memahami anak Anda.
Jika anak Anda memiliki hubungan dengan lawan jenisnya, jangan pernah menanyakan apakah ini artinya ia sudah menjadi seorang heteroseksual, apalagi sudah tobat. Identitas adalah sebuah konsep yang kompleks dan jika Anda menarik kesimpulan prematur akan identitasnya hanya berdasarkan hubungan yang sedang ia jalani pada masa tertentu saja, artinya ia harus menghapus identitas lain yang menjadi bagian dari dirinya, sehingga menyebabkan kesalahpahaman serta keresahan bagi anak Anda. Ajukan pertanyaan Anda pada hal-hal yang akan membuat Anda memahami anak Anda, bukan pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang ingin Anda dengar dari anak.
Ingatkan pada anak Anda bahwa usaha memahami identitasnya adalah salah satu langkah Anda menjadi orangtua yang baik. Memahami identitas seksual adalah sebuah proses yang tidak pendek, sampaikan pada anak Anda bahwa Anda bersedia melalui proses ini.
Saya tidak pernah membayangkan masa depan anak saya akan seperti ini. Bagaimana saya harus menyikapinya?
Anda mungkin telah membayangkan bahwa suatu saat anak Anda akan kuliah mempelajari jurusan tertentu, mengenakan pakaian dengan gaya tertentu, menikah, memiliki keluarga, dan mendapatkan karier yang gemilang. Namun, sebagai manusia, jarang dari kita yang mendapatkan gambaran jelas dan tidak berubah tentang bagaimana sosok kita di masa depan. Terkadang hidup memberikan jalan di luar harapan dan perkiraan. Kerap kali, ketika kita sudah mulai bisa beradaptasi terhadap realitas yang baru, kita bisa merasakan bahwa sebenarnya memang inilah jalan yang ditakdirkan dari semula.
Seorang orangtua yang tidak memiliki kecenderungan homoseksual akan sulit membayangkan memiliki anak dengan identitas yang berbeda. Jika Anda tidak memiliki teman-teman dari kelompok LGBT, sulit bagi Anda membayangkan dan melihat wujud-wujud kehidupan lain dari apa yang pernah Anda bayangkan dan harapkan. Kita berpikir berdasarkan lingkungan sekitar. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan mengenai kehidupan LGBT di sekitar Anda secara langsung, semakin banyak referensi pengetahuan tentang wujud-wujud kehidupan lain yang akan Anda dapatkan, dan semakin besar pula kemungkinan Anda menghilangkan kekhawatiran Anda.
Ketika Anda mulai mendapatkan informasi mengenai kehidupan LGBT, Anda dapat merasakan bahwa banyak dari harapan mereka tidak jauh berbeda dengan Anda dan masyarakat lain di luar kelompok tersebut. Membaca buku, menyaksikan film dokumenter, dan berbicara dengan orang lain yang pernah melalui situasi serupa adalah beberapa cara mendapatkan informasi tersebut. Cobalah bersabar dan lakukan secara perlahan dalam mendapatkan informasi-informasi baru tersebut. Penting melakukannya dengan perlahan karena Anda telah membangun harapan dari satu wujud masa depan yang Anda ketahui. Wujud-wujud baru akan masa depan yang mungkin terjadi tidak dapat Anda pahami dalam waktu semalam.
Apakah anak saya akan dianggap aneh? Saya tidak ingin mereka akan mendapatkan diskriminasi di masa depan.
Diskriminasi sosial terjadi apabila anak Anda merasa diamati atau mendapatkan perlakuan lain yang membuatnya merasa berbeda dan tidak setara di ruang publik. Diskriminasi ini dapat mencederai fisik dan mental anak Anda, sehingga menyebabkan mereka menarik diri dari lingkungan atau menyembunyikan sisi identitas mereka ketika merasa tidak nyaman.
Untuk menanggulangi diskriminasi sosial, menanyakan pengalaman anak Anda dalam sebuah percakapan adalah sebuah langkah tepat untuk Anda mendapatkan gambaran akan apa yang pernah dialami oleh anak Anda. Percakapan ini adalah langkah yang tepat ketika Anda ingin menyampaikan kekhawatiran Anda kepada anak dan rasa kekhawatiran tersebut terkadang sulit untuk Anda kendalikan. Anak Anda harus memahami bahwa Anda peduli akan kebahagiaan dan keselamatannya, dan jika anak memahami kekhawatiran orangtuanya, ia pun akan memahami dukungan yang Anda berikan kepadanya.
Daripada sekadar mengingatkan akan keselamatannya, tanyakan lingkungan mana yang membuat mereka merasa paling nyaman dan mana yang paling membuat mereka merasa tidak nyaman. Sampaikan pada mereka apa yang akan Anda lakukan jika Anda bertemu dengan seseorang yang mengatakan hal yang menyakitkan dan bagaimana Anda akan merespon jika tingkah laku Anda membuat Anda menjadi pusat perhatian. Membicaraka kemungkinan-kemingkinan yang muncul akan memberikan bekal kepada anak Anda ketika kejadian-kejadian tersebut benar-benar terjadi.
Satu hal yang paling penting ketika memberikan respon terhadap diskriminasi sosial adalah ketenangan hati dan pikiran. Ketenangan ini akan memberikan kepercayaan diri dan kenyamanan pada diri anak Anda. Semakin Anda bisa menanamkan kepercayaan diri dan kenyamanan anak Anda untuk menjadi dirinya sendiri, semakin mudah bagi anak Anda untuk mengatasi situasi-situasi sulit. Dorong anak Anda untuk selalu menceritakan pengalamannya kepada Anda, dan pastikan ia mengetahui bahwa Anda selalu ada untuk mendengarkan dan siap membantu ketika mereka merasa dihakimi dan diintimidasi oleh lingkungannya.
Saya khawatir nanti anak saya tidak akan memiliki keluarga di masa depan dan akan menjalani sisa hidupnya sendirian. Bagaimana saya menyikapi kekhawatiran saya?
Dalam hal ini, ada tiga hal yang bisa Anda fokuskan: (1) Pemahaman dan makna “Keluarga”, (2) bagaimana keinginan orangtua mungkin tidak akan sejalan dengan harapan dan kebutuhan anak Anda, dan (3) bagaimana keadaan logistik dan hukum dapat mempengaruhi struktur sebuah keluarga.
Keluarga tercipta atas orang-orang yang saling mencintai. Keluarga tidak harus terdiri atas dua orangtua, seperti orangtua tunggal, atau single parent, misalnya. Banyak pula bentuk-bentuk keluarga lain dengan struktur yang berbeda dengan apa yang dianggap ‘ideal’ tetapi bisa memenuhi kebutuhan dan kasih sayang secara lengkap. Misalnya, seorang kakek yang membesarkan cucunya, orangtua angkat, dan lain sebagainya. Masing-masing contoh ini adalah bentuk-bentuk lain yang bisa muncul dari pemahaman konservatif akan keluarga.
Anak Anda mungkin tidak menghendaki bentuk keluarga dengan pemahaman struktur yang konservatif karena ia memiliki pemahaman yang berbeda tentang keluarga. Langkah terbaik untuk menghadapi perbedaan ini adalah dengan membuka kesempatan diskusi kepada anak Anda tanpa memaksakan mereka untuk memiliki pemahaman yang sama dengan Anda tentang keluarga.
Memaksakan pemahaman Anda kepada anak akan memberkan beban kepada anak Anda. Pastikan anak Anda mengetahui bahwa kebahagiaan anak Anda adalah prioritas utama bagi Anda. Jangan jadikan pemahaman Anda akan bentuk keluarga yang Anda tahu menjadi satu-satunya pilihan yang harus dijalani. Pastikan mereka memahami bentuk-bentuk lain dari sebuah keluarga yang mungkin terjadi, konsekuensinya, dan memastikan mereka bisa bertanggung jawab.
Jika Anda mampu memberikan dukungan dan kasih sayang yang konsisten, anak Anda akan mendapatkan kenyamanan untuk menceritakan harapan dan keinginannya mengenai bentuk keluarga yang ia harapkan. Jangan berhenti untuk membicarakan dan memberikan pertanyaan. Ini akan membantu Anda untuk memahami mereka, menolong mereka ketika hendak membuat sebuah keputusan penting, sehingga Anda bisa menjadi bagian bermakna dalam hidup mereka.
Ketika orangtua menyatakan keinginan untuk anaknya agar menikah, apa yang sebenarnya mereka sampaikan adalah keinginan orangtua untuk memastikan kebahagiaan anaknya. Kebahagian datang dengan bentuk dan cara yang berbeda. Latih penerimaan diri Anda akan kemungkinan anak Anda mendapatkan kebahagiaan dengan cara yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya, tetapi dengan dukungan yang diberikan tanpa putus, anak Anda akan memahami dirinya lebih baik dan jalan menuju kebahagian pun akan semakin jelas bagi mereka.
Terima kasih Anda sudah membaca bagian Masa Depan Anak. Di bawah ini adalah beberapa bagian lain yang bisa Anda baca jika membutukan informasi lebih lanjut:
No Responses to “Masa Depan Anak”