• ABOUT
  • SHARE YOUR STORY
  • FAQ
  • MEDIA MENTIONS
  • MAKE A DONATION
  • PARENTS GUIDE

Logo

Gallery

Navigation
  • ABOUT
  • SHARE YOUR STORY
  • FAQ
  • MEDIA MENTIONS
  • MAKE A DONATION
  • PARENTS GUIDE

Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri

By Melela.org | on August 10, 2024 | 0 Comment
Your Story

Semenjak masih duduk di bangku TK, saya sudah merasakan diri saya berbeda. Saya bisa membedakan mana pria yang berpenampilan menarik walau saat itu belum tahu apa namanya. Di sisi lain saya pun sempat mempertanyakan kenapa saya memiliki perasaan ini.

Pertama kali memiliki kekasih ketika saya duduk di bangku kuliah, ketika mendapatkan beasiswa mode di Singapura. Saat itu usia saya sekitar 25 tahun. Namun, hubungan kami tidak bertahan lama karena setelah lulus saya harus kembali ke Indonesia sementara ia tetap di Singapura.

Pengalaman memiliki kekasih di Singapura membuat saya mulai membuka diri untuk berpacaran dengan orang Indonesia sepulangnya ke Tanah Air. Sempat saya mengenalkan kekasih saya kepada keluarga walau sebagai teman, tetapi rasanya keluarga saya tau bahwa kami lebih dari teman.

Tidak ada penolakan atau sikap diskriminasi dari keluarga karena mungkin dari kecil mereka sudah bisa menilai perilaku saya yang berbeda dari anak-anak laki lainnya. Justru mereka senang jika saya ada yang menemani.

***

Saya sempat merasakan kesepian dan tidak ada yang bisa memahami saya. Secara emosional saya rapuh, apalagi ketika remaja. Saya sempat ingin bunuh diri saat SMP. Saat itu saya merasa sendiri, berbeda, dan kerap menerima intimidasi di sekolah. Saya mengalami perundungan bukan dari siswa pria, melainkan dari siswa wanita di sekolah saya. Perkataan mereka melukai hati saya. Tidak ada orang terdekat yang bisa diajak bicara tanpa ketakutan untuk dihakimi.

Saya mempertanyakan mengapa saya berbeda dari teman-teman saya? Tidak jarang saya sempat menangis jika memikirkan hal tersebut. Namun, pelan-pelan saya mulai menerima diri saya. Mungkin memang tuhan menciptakan saya berbeda, dan karena keberbedaan inilah saya istimewa dibanding yang lain. Dengan bakat yang diberikan tuhan, walau saya sering dirundung, tetapi bakat itu telah memberikan saya keahlian untuk menciptakan busana misalnya. Saya mendapatkan beasiswa belajar mode dan menjadi desainer sampai hari ini.

Saya sempat merasakan kesepian dan tidak ada yang bisa memahami saya. Secara emosional saya rapuh, apalagi ketika remaja. Saya sempat ingin bunuh diri saat SMP. Saat itu saya merasa sendiri, berbeda, dan kerap menerima intimidasi di sekolah.

Mungkin saya tidak suka bermain bola seperti laki-laki lain dan cenderung bermain dengan kain serta rona warna, tetapi bakat saya ini mampu saya jadikan mata pencaharian, membuka kesempatan mencoba profesi lain, dan membuat saya menjadi manusia mandiri yang berguna buat orang lain.

Lalu kenapa saya tidak menikah dengan wanita? Menjadi desainer kan tidak harus gay. Mungkin memang benar. Orientasi seksual dan ekspresi gender memang dua hal yang berbeda, tetapi saya merasa tidak jujur dengan diri saya ketika harus memaksa diri berpacaran dengan wanita. Saya tidak pernah memiliki kekasih wanita dan tidak pernah ingin. Dari awal pacaran, kekasih saya adalah seorang pria.

***

Pernah suatu kali kekasih saya diajak liburan bersama keluarga. Semua ponakan saya bisa dengan santai bermain dengannya tanpa dianggap aneh. Orangtua dan saudara saya pun tidak pernah mempermasalahkan ketika kekasih saya hadir dalam acara keluarga.

Saya rasa pendekatan yang lumayan mujarab ketika kekasih saya berperan aktif membantu urusan keluarga. Seperti menemani ponakan, atau mengantarkan anggota keluarga lain ke tempat tujuan ketika tidak ada yang bisa. Dari situ mungkin keluarga saya melihat ada nilai lain yang bisa ditawarkan ke dalam keluarga walaupun bentuk hubungan saya berbeda dengan saudara-saudara saya yang lain.

***

Saya datang dari keluarga Betawi yang lumayan religius. Ditambah lagi, generasi saya bukanlah generasi yang bisa dengan mudah menemukan kalimat yang tepat untuk menyampaikan situasi saya kepada orang lain. Namun, kini LGBT tidak harus merasa sendirian; informasi tentang minoritas seksual dan keberagaman gender pun sudah tersedia jika kita tahu ke mana harus mencari. Banyak komunitas dan kegiatan positif yang bisa dilakukan, walau tekanan pun juga pastinya selalu ada.

Terkadang kita memang harus memberanikan diri untuk hidup jujur. Ketika sudah melela, hidup menjadi lebih mudah dalam artian kita tidak harus hidup dalam kepura-puraan. Keputusan untuk menjadi jujur ini membawa hidup saya lebih sehat karena memberi pengaruh baik terhadap keputusan-keputusan lain dalam hidup saya.

Hidup sebagai gay di Indonesia memang masih jauh dari adil. Kita harus bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan pengakuan setengah dari orang lain. Ketidakadilan ini memacu kita untuk menjadi cerdas, kreatif, unggul, dan unik. Kita tetap bisa meninggalkan kesan baik walaupun kita memiliki orientasi dan perilaku yang berbeda. Jangan pernah berhenti belajar dan hindari menjadi sombong untuk menutupi ketidakpercayadirian kita.

***

Icwan Thoha lahir pada 10 Maret 1971. Saat ini ia aktif sebagai dosen mode di beberapa sekolah tinggi di Jakarta dan kota lain di Indonesia. Ia menamatkan pendidikan mode di La Salle Singapura melalui jalur beasiswa. Alumni SMA 4 Gambir Jakarta Pusat ini memulai karier di bidang mode menjadi pengarah gaya di Majalah Hai bersama Kompas Gramedia, lalu menelurkan lini pakaian dengan namanya sendiri sampai saat ini. Ia pun sempat mendirikan agensi model Platinum yang mengorbitkan beberapa bintang seperti Vino Bastian dan Fedi Nuril. Sapa Ichwan di akun instagram @Ichwanthoha.

Melela.org memberikan wadah pada insan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) serta non-LGBT untuk berbagi cerita, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat akan kelompok minoritas di Indonesia. Meneruskan semangat inklusivitas yang diusung website ini, melela.org memberikan bantuan kepada orangtua terkait dengan keberagaman orientasi seksual anak dan ekspresi gender. Di halaman PARENTS GUIDE, Anda dapat menemukan berbagai informasi yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan orangtua. Temukan menu PARENTS GUIDE di bagian “Navigation” yang terletak bagian atas laman ini atau klik di sini.

Share this story:
  • tweet

Recent Posts

  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril

    July 4, 2024 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    December 7, 2023 - 2 Comments
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga

    October 30, 2023 - 0 Comment

Author Description

Melela.org memberikan wadah pada insan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dan non-LGBT untuk berbagi cerita, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat akan kelompok minoritas LGBT di Indonesia. Melela.org juga memiliki laman panduan orangtua yang menjawab pertanyaan awal ketika mengetahui anaknya berbeda. Halaman PARENTS GUIDE dapat ditemuka di beranda melela.org.

No Responses to “Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri”

Leave a Reply Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*
*

  • Populer
  • Terbaru
  • Pujian
  • Pemahaman Seksualitas yang Tepat Banyak Membantu Dimas ketika Melela

    December 8, 2015 - 20 Comments
  • Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah

    November 22, 2013 - 15 Comments
  • Kisah Melela Budi, Perwakilan Indonesia di Mr. Gay World 2017

    May 2, 2017 - 13 Comments
  • Hendri Yulius tentang, “The Art of Failure”

    November 25, 2015 - 11 Comments
  • Dr. Ryu Hasan, Sp.BS Ingin Semua Manusia Bahagia Menjadi Diri Sendiri

    February 13, 2014 - 10 Comments
  • Kisah Khrisna Siddharta

    March 15, 2014 - 9 Comments
  • Nurjanah, “LGBT Menyelamatkan Pendidikanku”

    February 4, 2016 - 6 Comments
  • Kunci Kebahagiaan dalam Hidup Tegar Ramadan

    January 2, 2016 - 4 Comments
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    November 15, 2013 - 3 Comments
  • Langkah Wisesa Mengejar Mimpi

    March 1, 2015 - 3 Comments
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril

    July 4, 2024 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    December 7, 2023 - 2 Comments
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga

    October 30, 2023 - 0 Comment
  • Memahami Gender

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Masa Depan Anak

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Menyikapi Kehidupan Pribadi Anak

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Reaksi Pertama Orangtua

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Ketika Anak Melela

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Membicarakan Anak Anda kepada Orang Lain

    June 21, 2023 - 0 Comment
  • Boyan Jilian Jalani Hubungan Asmara 10 Tahun

    June 28, 2022 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    Saya minta tolong perbanyak kisah dari sudut pandang...
    February 26, 2024 - L
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    Mamii orang yang strong dan penuh kebaikan miss u mami
    December 7, 2023 - Jia
  • ABOUT

    […] website Melela.org, kata melela digunakan penulis Pramoedya...
    October 11, 2023 - [Artikel] Mengenal Istilah Melela, Berbeda dari Coming Out? - SuaraKita
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    Kami juga senang kisah yang kami terbitkan membuat Janis senang...
    August 4, 2023 - Melela.org
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    saya rasa GM akan lebih bahagia jika punya cucu, lalu meninang-nimang...
    August 23, 2021 - kawe

Archives

Artikel Populer

  • Pemahaman Seksualitas yang Tepat Banyak Membantu Dimas ketika Melela

    December 8, 2015 - 20 Comments
  • Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah

    November 22, 2013 - 15 Comments
  • Kisah Melela Budi, Perwakilan Indonesia di Mr. Gay World 2017

    May 2, 2017 - 13 Comments
  • Hendri Yulius tentang, “The Art of Failure”

    November 25, 2015 - 11 Comments
  • Dr. Ryu Hasan, Sp.BS Ingin Semua Manusia Bahagia Menjadi Diri Sendiri

    February 13, 2014 - 10 Comments

Kisah Terbaru

  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri August 10, 2024
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril July 4, 2024
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil December 7, 2023
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga October 30, 2023
  • Memahami Gender August 3, 2023

Archives

MAKE A DONATION

Dukungan Anda penting untuk memastikan kelangsungan berjalannya situs melela.org. Semakin bertambahnya cerita yang dikirimkan dan dimuat dalam melela.org, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan untuk memastikan website ini tetap dapat diakses. Melela.org bergantung pada donasi yang diberikan pihak pribadi maupun institusi.

Berikan donasi Anda hari ini.

  • Home
  • ABOUT
  • ACUAN PARTISIPASI
  • FAQ
  • MAKE A DONATION
  • MEDIA MENTIONS
  • PARENTS GUIDE
  • SHARE YOUR STORY
© 2012. All Rights Reserved.