• ABOUT
  • SHARE YOUR STORY
  • FAQ
  • MEDIA MENTIONS
  • MAKE A DONATION
  • PARENTS GUIDE

Logo

Gallery

Navigation
  • ABOUT
  • SHARE YOUR STORY
  • FAQ
  • MEDIA MENTIONS
  • MAKE A DONATION
  • PARENTS GUIDE

Melela Menunjukkan Siapa Sahabat Firman Sebenarnya

By Melela.org | on January 18, 2016 | 2 Comments
Your Story

Menjadi seorang gay di negara dengan tingkat Human Development Index (HDI) di bawah rata-rata dunia merupakan hal yang sangat melelahkan bagi saya. HDI atau Indeks Pembangunan Manusia adalah gabungan perhitungan rata-rata yang didapatkan dari pengukuran perbandingan angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia uang dilansir oleh UNDP (United Nations Development Programme).

Menurut saya, akses pendidikan, salah satu faktor penting dalan perhitungan HDI suatu negara, menjadi alasan utama mengapa masyarakat Indonesia pada umumnya belum menerima seorang gay untuk melela. Saya percaya kebencian ataupun diskriminasi yang dirasakan oleh kelompok LGBT di Indonesia (dan di tempat lain) adalah karena ketidaktahuan masyarakat. Atas dasar itulah saya bersama beberapa teman yang memiliki ketertarikan atas isu gender dan seksualitas di Universitas Indonesia mendirikan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC). Misi dari organisasi yang kami bentuk ini adalah memberikan akses pendidikan seksualitas kepada civitas Universitas Indonesia dan masyarakat pada umumnya, sehingga tercipta lingkungan yang inklusif dan ramah bagi orang-orang yang memiliki orientasi seksual minoritas, sehingga mereka lebih nyaman untuk melela.

***

Saya pertama kali melela pada tingkat akhir di masa SMA. Keputusan saya melela adalah karena saya lelah harus berbohong kepada sahabat saya mengenai orientasi seksual saya. Tidak mudah mengambil keputusan untuk melela, karena saya takut sahabat saya menjauh setelah dia mengetahui bahwa saya seorang gay. Hal ini juga yang mungkin dirasakan teman-teman gay lainnya saat ingin melela ke teman mereka. Namun percayalah, kamu tidak pernah kehilangan sahabat ketika kamu menjadi diri kamu sendiri. Jika sahabatmu pergi saat dia mengetahui kebenaran akan identitas kamu, sesungguhnya itu adalah anugerah dari Tuhan karena Dia sedang memperlihatkan siapa sahabatmu yang sebenarnya.

Saya percaya kebencian ataupun diskriminasi yang dirasakan oleh kelompok LGBT di Indonesia (dan di tempat lain) adalah karena ketidaktahuan masyarakat.

Mungkin memang berat dan tidak semudah kedengarannya, sahabat saya pun sempat tidak mau bicara dengan saya untuk jangka waktu yang lama. Tetapi pada akhirnya dia mengerti dan sampai saat tulisan ini saya buat, dia masih menjadi salah satu sahabat terbaik saya.

***

Saya mulai menyadari ketertarikan terhadap laki-laki ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu, renang merupakan salah satu mata pelajaran yang saya hindari. Rasanya saya mengerti alasan mengapa saya tidak bisa renang sampai saat ini: saat yang lain belajar renang, saya harus menghadapi tekanan berada satu kamar bilas dengan orang yang saya sukai.

Keputusan saya melela adalah karena saya lelah harus berbohong kepada sahabat saya mengenai orientasi seksual saya.

Semakin beranjak dewasa, saya pun semakin merasa yakin dengan fitrah orientasi seksual saya, dan semakin banyak orang yang tahu mengenai orientasi seksual saya. Beruntung saya masuk Fakultas Ekonomi UI, sebuah kampus neolib (katanya). Di sini, Anda adalah otak Anda, bukan orientasi seksual Anda. Saya bukan seorang gay yang meratapi nasib menjadi gay di pojok ruangan dan pasrah dengan keadaan. Saya ingin orang lain melihat saya dari kemampuan dan keahlian saya, bukan orientasi seksual saya. Itulah mengapa saya menjadi sedikit ambisius di kampus. Mungkin ini metode melela yang bisa diperdebatkan, tetapi menjadi ambisius sangat membantu saya untuk melela di lingkungan kampus. Toh interaksi sosial terjadi jika satu pihak membutuhkan sesuatu dari pihak lainnya, bukan? Maka jadilah pihak yang dibutuhkan dan memberikan value-added buat sekitar.

***

Setelah semua yang saya raih di kehidupan sosial saya, rasanya ada yang kurang jika saya tidak melela ke orangtua. Untuk itulah di akhir masa kuliah saya, saya memberanikan diri untuk melela ke orangtua saya. Banyak pertimbangan sebelum akhirnya saya melela, mulai dari membayangkan akan dimarahi dan disidang keluarga, dikucilkan, hingga membayangkan akan diusir oleh orangtua dan tidak diakui lagi sebagai anak. Namun dorongan untuk melela sangat kuat, karena saat itu saya sedang menjalani sebuah hubungan eksklusif dengan seorang pria, dan saya tipe anak yang sangat dekat dan selalu cerita ke Ibu mengenai apapun, termasuk kisah percintaan. Hingga pada saatnya saya melela, saya menceritakan mengenai apa yang saya rasakan sejak kecil, bagaimana saya merasa berbeda (dan bahagia) dengan orientasi seksual saya, dan semacamnya.

Namun percayalah, kamu tidak pernah kehilangan sahabat ketika kamu menjadi diri kamu sendiri.

Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, tidak kaya raya. Jika Tuhan ingin menukar orangtua saya dengan pejabat penting di Negara ini atau pengusaha yang kaya raya sekalipun, saya akan menolaknya karena saya sangat merasa bersyukur terlahir di keluarga kecil ini: keluarga yang bisa menerima saya apa adanya dan tetap menyayangi saya.

***

Firmansyah merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Lulus pada tahun 2015 dengan predikat cum laude dan merupakan salah satu lulusan terbaik FEUI. Saat ini, selain menjadi business analyst di salah satu holding company di Indonesia, Firman juga merupakan cofounder dan treasurer dari Support Group and Resource Center on Sexuality Studies, Universitas Indonesia. Sapa Firman melalui akun Twitter @Firmanisme

BE A HERO, PARTICIPATE! Anda dapat berbagi kisah Anda saat melela dan menceritakan bagaimana orang-orang yang Anda cintai mampu menerima diri Anda dengan baik. Baca langkah-langkah pengiriman kisah di menu Share Your Story di bagian atas halaman ini. Kisah Anda akan menjadi bukti nyata akan Indonesia yang inklusif dan berpikiran terbuka

Share this story:
  • tweet

Recent Posts

  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri

    August 10, 2024 - 0 Comment
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril

    July 4, 2024 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    December 7, 2023 - 2 Comments

Author Description

Melela.org memberikan wadah pada insan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dan non-LGBT untuk berbagi cerita, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat akan kelompok minoritas LGBT di Indonesia. Melela.org juga memiliki laman panduan orangtua yang menjawab pertanyaan awal ketika mengetahui anaknya berbeda. Halaman PARENTS GUIDE dapat ditemuka di beranda melela.org.

2 Responses to “Melela Menunjukkan Siapa Sahabat Firman Sebenarnya”

  1. January 24, 2016

    Agatha Danastri Reply

    Wow, so proud of you buddy. 🙂

  2. January 26, 2016

    Anta Reply

    Kamu hebat, bukan Republika!

Leave a Reply Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*
*

  • Populer
  • Terbaru
  • Pujian
  • Pemahaman Seksualitas yang Tepat Banyak Membantu Dimas ketika Melela

    December 8, 2015 - 20 Comments
  • Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah

    November 22, 2013 - 15 Comments
  • Kisah Melela Budi, Perwakilan Indonesia di Mr. Gay World 2017

    May 2, 2017 - 13 Comments
  • Hendri Yulius tentang, “The Art of Failure”

    November 25, 2015 - 11 Comments
  • Dr. Ryu Hasan, Sp.BS Ingin Semua Manusia Bahagia Menjadi Diri Sendiri

    February 13, 2014 - 10 Comments
  • Kisah Khrisna Siddharta

    March 15, 2014 - 9 Comments
  • Nurjanah, “LGBT Menyelamatkan Pendidikanku”

    February 4, 2016 - 6 Comments
  • Kunci Kebahagiaan dalam Hidup Tegar Ramadan

    January 2, 2016 - 4 Comments
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    November 15, 2013 - 3 Comments
  • Langkah Wisesa Mengejar Mimpi

    March 1, 2015 - 3 Comments
  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri

    August 10, 2024 - 0 Comment
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril

    July 4, 2024 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    December 7, 2023 - 2 Comments
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga

    October 30, 2023 - 0 Comment
  • Memahami Gender

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Masa Depan Anak

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Menyikapi Kehidupan Pribadi Anak

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Reaksi Pertama Orangtua

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Ketika Anak Melela

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Membicarakan Anak Anda kepada Orang Lain

    June 21, 2023 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    Saya minta tolong perbanyak kisah dari sudut pandang...
    February 26, 2024 - L
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    Mamii orang yang strong dan penuh kebaikan miss u mami
    December 7, 2023 - Jia
  • ABOUT

    […] website Melela.org, kata melela digunakan penulis Pramoedya...
    October 11, 2023 - [Artikel] Mengenal Istilah Melela, Berbeda dari Coming Out? - SuaraKita
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    Kami juga senang kisah yang kami terbitkan membuat Janis senang...
    August 4, 2023 - Melela.org
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    saya rasa GM akan lebih bahagia jika punya cucu, lalu meninang-nimang...
    August 23, 2021 - kawe

Archives

Artikel Populer

  • Pemahaman Seksualitas yang Tepat Banyak Membantu Dimas ketika Melela

    December 8, 2015 - 20 Comments
  • Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah

    November 22, 2013 - 15 Comments
  • Kisah Melela Budi, Perwakilan Indonesia di Mr. Gay World 2017

    May 2, 2017 - 13 Comments
  • Hendri Yulius tentang, “The Art of Failure”

    November 25, 2015 - 11 Comments
  • Dr. Ryu Hasan, Sp.BS Ingin Semua Manusia Bahagia Menjadi Diri Sendiri

    February 13, 2014 - 10 Comments

Kisah Terbaru

  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri August 10, 2024
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril July 4, 2024
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil December 7, 2023
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga October 30, 2023
  • Memahami Gender August 3, 2023

Archives

MAKE A DONATION

Dukungan Anda penting untuk memastikan kelangsungan berjalannya situs melela.org. Semakin bertambahnya cerita yang dikirimkan dan dimuat dalam melela.org, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan untuk memastikan website ini tetap dapat diakses. Melela.org bergantung pada donasi yang diberikan pihak pribadi maupun institusi.

Berikan donasi Anda hari ini.

  • Home
  • ABOUT
  • ACUAN PARTISIPASI
  • FAQ
  • MAKE A DONATION
  • MEDIA MENTIONS
  • PARENTS GUIDE
  • SHARE YOUR STORY
© 2012. All Rights Reserved.