• ABOUT
  • SHARE YOUR STORY
  • FAQ
  • MEDIA MENTIONS
  • MAKE A DONATION
  • PARENTS GUIDE

Logo

Gallery

Navigation
  • ABOUT
  • SHARE YOUR STORY
  • FAQ
  • MEDIA MENTIONS
  • MAKE A DONATION
  • PARENTS GUIDE

Christine Evans Menolak Mereka yang Berbeda Dimarginalkan

By Melela.org | on December 16, 2025 | 0 Comment
Our Story

Saya percaya manusia dilahirkan berbeda dan memiliki keunikannya masing-masing. Saya pun sedari kecil sudah merasa bahwa diri saya berbeda. Saya masih ingat sewaktu di taman kanak-kanak, saya dan teman-teman harus berfoto mengenakan seragam. Namun, saya malah mengenakan seragam saya dengan topi dimiringkan. Dan itu membuat saya nyaman. Di mata orang lain saya aneh, tetapi itu membuat saya nyaman.

Saya rasa tidak masalah ketika keanehan seseorang tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Berpenampilan aneh, selama dilakukan di acara yang tepat, orangnya nyaman, dan mengenakannya dengan percaya diri–adalah cara seseorang berekspresi. Sama seperti halnya di dunia fashion.

Namun, saya malah mengenakan seragam saya dengan topi dimiringkan. […] Di mata orang lain saya aneh, tetapi itu membuat saya nyaman.

Saya sempat bekerja di duna fashion bersama beberapa majalah terbesar di Indonesia, berawal dari Mahaka Media bersama Pak Erick Thohir, kemudian di Majalah Dewi di bawah perusahaan Femina Group. Di profesi ini, saya bertemu dengan insan-insan fashion yang bisa dengan leluasa mengekspresikan dirinya. Ada perempuan berdandan seperti laki-laki dan ada pula laki-laki berdandan seperti perempuan. Buat saya, dan dunia fashion Indonesia, itu adalah normal.

***

Namun, apa yang dianggap normal oleh sekelompok orang, bukan berarti dianggap normal bagi kelompok yang lain. Teman-teman yang dianggap berbeda sering dimarginalkan di masyarakat luas. Dimulai dengan panggilan-panggilan yang merendahkan seperti–maaf, bencong, banci, ngondek–atau jaman sekarang: boti. Tidak masalah ketika mereka nyaman dipanggil seperti itu, tetapi yang menurut saya jahat adalah ketika umpatan-umpatan itu terjadi di belakang mereka, di mana sekelompok orang bergosip menjatuhkan dan menertawakan orang yang mereka kenal hanya karena mereka berbeda.

Saya percaya gender dibentuk oleh masyarakat dan sifatnya tidak stabil. Apa yang dianggap maskulin sepuluh tahun lalu bisa dianggap feminin saat ini. Dahulu pria menangis dianggap cengeng, tetapi sekarang adalah bagian dari menjadi manusia.

Di dunia mode dan kecantikan, pria feminin dirayakan dan tidak dibelenggu. Ketika manusia dibiarkan menjadi dirinya sendiri, ia malah dengan mudah menjadi versi terbaiknya dan mampu lebih leluasa berkontribusi untuk lingkungannya. Sayangnya banyak dari mereka yang malah menghadapi kekerasan.

Apa yang dianggap maskulin sepuluh tahun lalu bisa dianggap feminin saat ini. Dahulu pria menangis dianggap cengeng, tetapi sekarang adalah bagian dari menjadi manusia.

Jika tadi di atas saya sudah bicara kekerasan verbal, kekerasan fisik juga kerap terjadi. Banyak dari mereka yang mendapatkan kekerasan dari orangtuanya. Ini sangatlah saya sayangkan karena akan menimbulkan luka batin yang harus diperbaiki dalam kurun waktu yang bisa menahun. Mungkin buat orangtua, kekerasan adalah bentuk kasih sayang dan cara mendidik yang ia percaya dapat mengubah jalan hidup anaknya. Namun, dampak dari kekerasan itu sudah pasti ada dan hasil ‘mengubah hidup’ seseorang belum tentu terwujud. Menggunakan kekerasan terhadap anak memiliki risiko yang sangat besar untuk dipertaruhkan.

***

Jika ada teman-teman LGBT yang sedang mengalami kekerasan verbal atau fisik, bertahanlah. Tidak semua anak mampu melawan atau lari dari situasi tersebut. Ibarat karakter ikan di film ‘Finding Nemo’ (2003), jadilah tokoh Dori yang terus berenang walaupun sedang terombang-ambing.

Mungkin buat orangtua, kekerasan adalah bentuk kasih sayang dan cara mendidik yang ia percaya dapat mengubah jalan hidup anaknya. Namun, […] Menggunakan kekerasan terhadap anak memiliki risiko yang sangat besar untuk dipertaruhkan.

Kalian tidak sendirian, kalian memiliki orang-orang lain yang mampu menerima keberbedaan kalian, dan kalian memiliki diri kalian sendiri di saat yang lain sedang berpaling.

***

Christine Evans lahir di Jakarta, 29 Januari 1988. Ia menamatkan pendidikan Sarjana Humaniora di bidang Linguistik-Leksikologi dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Christine—begitu ia akrab disapa—kemudian mengejar gelar MBA di Paris, Prancis dan Shanghai, Tiongkok di bidang Global Fashion and Media dengan jalur beasiswa dari International Fashion Academy. Ia mendirikan perusahaan pertamanya di usia 23 tahun di bidang humas dan pemasaran digital. Saat ini ia berbasis di Bali dan sesekali pulang ke Jakarta. Di Bali, ia tinggal di Ubud dan mengelola perusahaan humas dan aktivasi jenama. Di waktu senggangnya, ia gemar melakukan yoga, lari, dan membaca buku filsafat.

Melela.org memberikan wadah pada insan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) serta non-LGBT untuk berbagi cerita, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat akan kelompok minoritas di Indonesia. Di halaman PARENTS GUIDE, Anda dapat menemukan berbagai informasi yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan orangtua. Temukan menu PARENTS GUIDE di bagian atas laman ini atau baca di sini. Anda juga bisa meneruskan halaman PARENTS GUIDE ke orangtua yang membutuhkan.

Share this story:
  • tweet

Recent Posts

  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri

    August 10, 2024 - 0 Comment
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril

    July 4, 2024 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    December 7, 2023 - 2 Comments

Author Description

Melela.org memberikan wadah pada insan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dan non-LGBT untuk berbagi cerita, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat akan kelompok minoritas LGBT di Indonesia. Melela.org juga memiliki laman panduan orangtua yang menjawab pertanyaan awal ketika mengetahui anaknya berbeda. Halaman PARENTS GUIDE dapat ditemuka di beranda melela.org.

No Responses to “Christine Evans Menolak Mereka yang Berbeda Dimarginalkan”

Leave a Reply Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*
*

  • Populer
  • Terbaru
  • Pujian
  • Pemahaman Seksualitas yang Tepat Banyak Membantu Dimas ketika Melela

    December 8, 2015 - 20 Comments
  • Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah

    November 22, 2013 - 15 Comments
  • Kisah Melela Budi, Perwakilan Indonesia di Mr. Gay World 2017

    May 2, 2017 - 13 Comments
  • Hendri Yulius tentang, “The Art of Failure”

    November 25, 2015 - 11 Comments
  • Dr. Ryu Hasan, Sp.BS Ingin Semua Manusia Bahagia Menjadi Diri Sendiri

    February 13, 2014 - 10 Comments
  • Kisah Khrisna Siddharta

    March 15, 2014 - 9 Comments
  • Nurjanah, “LGBT Menyelamatkan Pendidikanku”

    February 4, 2016 - 6 Comments
  • Kunci Kebahagiaan dalam Hidup Tegar Ramadan

    January 2, 2016 - 4 Comments
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    November 15, 2013 - 3 Comments
  • Langkah Wisesa Mengejar Mimpi

    March 1, 2015 - 3 Comments
  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri

    August 10, 2024 - 0 Comment
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril

    July 4, 2024 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    December 7, 2023 - 2 Comments
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga

    October 30, 2023 - 0 Comment
  • Memahami Gender

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Masa Depan Anak

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Menyikapi Kehidupan Pribadi Anak

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Reaksi Pertama Orangtua

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Ketika Anak Melela

    August 3, 2023 - 0 Comment
  • Membicarakan Anak Anda kepada Orang Lain

    June 21, 2023 - 0 Comment
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    Saya minta tolong perbanyak kisah dari sudut pandang...
    February 26, 2024 - L
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil

    Mamii orang yang strong dan penuh kebaikan miss u mami
    December 7, 2023 - Jia
  • ABOUT

    […] website Melela.org, kata melela digunakan penulis Pramoedya...
    October 11, 2023 - [Artikel] Mengenal Istilah Melela, Berbeda dari Coming Out? - SuaraKita
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    Kami juga senang kisah yang kami terbitkan membuat Janis senang...
    August 4, 2023 - Melela.org
  • Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad

    saya rasa GM akan lebih bahagia jika punya cucu, lalu meninang-nimang...
    August 23, 2021 - kawe

Archives

Artikel Populer

  • Pemahaman Seksualitas yang Tepat Banyak Membantu Dimas ketika Melela

    December 8, 2015 - 20 Comments
  • Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah

    November 22, 2013 - 15 Comments
  • Kisah Melela Budi, Perwakilan Indonesia di Mr. Gay World 2017

    May 2, 2017 - 13 Comments
  • Hendri Yulius tentang, “The Art of Failure”

    November 25, 2015 - 11 Comments
  • Dr. Ryu Hasan, Sp.BS Ingin Semua Manusia Bahagia Menjadi Diri Sendiri

    February 13, 2014 - 10 Comments

Kisah Terbaru

  • Christine Evans Menolak Mereka yang Berbeda Dimarginalkan December 16, 2025
  • Ichwan Thoha Sempat Berpikir Bunuh Diri August 10, 2024
  • Strategi Pertemanan Arifaldi Dasril July 4, 2024
  • Angela Ienes Mandiri Sejak Kecil December 7, 2023
  • Kisah Cinta Pertama Denny dan Memaafkan Keluarga October 30, 2023

Archives

MAKE A DONATION

Dukungan Anda penting untuk memastikan kelangsungan berjalannya situs melela.org. Semakin bertambahnya cerita yang dikirimkan dan dimuat dalam melela.org, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan untuk memastikan website ini tetap dapat diakses. Melela.org bergantung pada donasi yang diberikan pihak pribadi maupun institusi.

Berikan donasi Anda hari ini.

  • Home
  • ABOUT
  • ACUAN PARTISIPASI
  • FAQ
  • MAKE A DONATION
  • MEDIA MENTIONS
  • PARENTS GUIDE
  • SHARE YOUR STORY
© 2012. All Rights Reserved.